Menelaah Struktur dan Kebahasaan Puisi Rakyat
- Struktur dan Kebahasaan Pantun
Pantun dikembangkan dengan pola struktur tertentu, yaitu dengan bait, jumlah baris, jumlah kata, jumlah suku kata, sampiran dan isi, serta rima (bunyi akhir setiap baris). Kebahasaan yang digunakan dalam pantun pun memiliki ciri tersendiri, yaitu penggunaan kalimat perintah. Perhatikanlah struktur bagian-bagian pantun berikut.
- Struktur dan Kebahasaan Gurindam
- Struktur dan Kebahasaan Syair
- Penggunaan Konjungsu pada Pantun, Gurindam, dan Syair
TUGAS MANDIRI!
- Silahkan kerjakan soal-soal berikut pada buku tulis kalian, kerjakan beserta soalnya!
A. PANTUN
1. Buat tabel di bawah ini, kemudian beri tanda (✓) jika jawabannya ya, dan tanda silang (x) untuk jawaban tidak.
2. Bacalah pantun berikut!
Jalan-jalan keliling pulau dewata
Tidak lupa mengajak sang kekasih
Buanglah sampah pada tempatnya
Jika kau ingin lingkungan bersih
Tiap hari makan anggur
berwarna ungu kulit buahnya
Mari kita berkata jujur
supaya hidup terasa bahagia
berwarna ungu kulit buahnya
Mari kita berkata jujur
supaya hidup terasa bahagia
Naik kapal menuju samudra
untuk menangkap berbagai ikan
kalau kau ingin berbicara
Jangan mengucapkan kebohongan
untuk menangkap berbagai ikan
kalau kau ingin berbicara
Jangan mengucapkan kebohongan
Carilah dan tuliskan kalimat perintah, kalimat larangan, kalimat ajakan pada pantun di atas!
1. Gurindam memiliki berapa bait?
2. Setiap bait terdiri atas berapa bait?
3. Bagaimana persajakannya?
4. Tuliskan jenis gurindam!
5. Jelaskan perbedaan tiap gurindam!
C. SYAIR
1. Teks Syair memiliki berapa bait?
2. Setiap bait terdiri atas berapa baris?
3. Bagaimana persajakannya?
4. Apa nama baris 1-2 dan 3-4 pada syair?
5. Satu baris terdiri atas berapa kata?
LINK PENGUMPULAN TUGAS: https://forms.gle/KA3zUHF28zL7zC7h6
SEMANGAT BELAJAR & SELAMAT MENGERJAKAN
Komentar
Posting Komentar